Tanya Jawab Mustholah Hadits Pemula (bag.2)

, by Unknown


(1) Dibagi menjadi berapa macamkah khobar itu ?
Jawab :
Khobar itu dibagi menjadi 2 macam/bagian; khobar mutawatir dan khobar ahad.

(2) Apa yang dimaksud dengan mutawatir? Bagaimana hukumnya ? dan berapa macamkah ia?
Jawab :
Mutawatir ialah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi/banyak rawi pada setiap tingkatan sanadnya dari awal sampai akhir yang secara akal tidak mungkin para perawi tersebut sepakat untuk berdusta dan memalsukan hadits, dan dalam meriwayatkan mereka bersandar pada sesuatu yang dapat diketahui dengan indera seperti pendengaran, penglihatan dan semacamnya.

Hukumnya : Hadits mutawatir ini mengandung ilmu yakin yang tidak diperlukan penelitian lebih lanjut lagi.

Pembagiannya : hadits mutawatir terbagi menjadi 2 bagian; mutawatir lafdziy, dan mutawatir ma’nawiy. Mutawatir ma’nawiy sedikit sekali keberadaannya, yang banyak ialah mutawatir lafdziy. Adapun Al-Qur’an maka semuanya mutawatir lafdziy dan ma’nawiy sekaligus.

(3) Sebutkan contoh hadits mutawatir ma’nawiy sekaligus lafdziy? dan mutawatir ma’nawiy saja?
Jawab :
1. Contoh hadits mutawatir ma’nawiy lahdziy adalah hadits :

من كذب علي متعمدا فليتبؤا مقعده من النار
”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku (Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam) maka dia akan mendapatkan tempat duduknya dari api neraka.”

Hadits ini telah diriwayatkan lebih dari 70 orang shahabat, dan diantara mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga.

Selain itu, hadits “mengangkat tangan ketika sholat” yang diriwayatkan oleh 50 sahabat dengan satu lafadz dan diantara mereka termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga juga.

Begitu pula dengan hadits :

نضر الله امرءا سمع مقالتي فوعاها
 “Semoga Allah memperelok seseorang yang mendengar perkataanku, lalu dia memahaminya..dst.”

Hadits ini diriwayatkan oleh 30 sahabat, dan hadits-hadits lainnya.

2. Contoh hadits mutawatir ma’nawiy saja ialah seperti hadits mengangkat tangan ketika berdo’a yang diriwayatkan oleh kurang lebih 100 orang sahabat dengan lafadz yang berbeda-beda tapi secara makna sama. 
Selain itu adapula hadits “mengusap khufain”, hadits “turunnya Al-Qur’an dalam 7 huruf”, hadits “haudh”, hadits “terbelahnya bulan” dan lain sebagainya.

(4) Apakah yang dimaksud dengan hadits ahad..? terbagi menjadi berapakah hadits ahad itu jika ditinjau dari sisi jalur riwayat..?
Jawab :
Hadits ahad adalah hadits yang jalur riwayatnya terbatas, tidak sampai pada standar mutawatir. dan ia terbagi menjadi 3 macam; Masyhur, ‘Aziz, dan Fard.

(5) Apakah yang dimaksud dengan Masyhur? dan terbagi berapakah ia? sebutkan contohnya?
Jawab :
Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan dari 3 jalur atau lebih tetapi tidak sampai batas mutawatir. Dan kata mutawatir juga bisa digunakan untuk masyhur, bedanya pada jumlah rowi, maka setiap hadits mutawatir adalah masyhur dan tidak setiap hadits masyhur disebut mutawatir.

Jika ditinjau dari sisi syuhroh (ketenaran) pada sanadnya, maka masyhur dibagi menjadi 2 :

1) Syuhroh pada semua sanadnya dari awal hingga akhir, atau yang disebut dengan Al-Mustafiid, contohnya adalah hadits larangan menghadap dan membelakangi kiblat ketika buang air dimana hadits ini diriwayatkan oleh sejumlah/jamaah dari sahabat.

2) Syuhroh hanya ada pada bagian tengah sanad disalah satu perowinya. Boleh jadi awal sanadnya hanya satu orang, seperti hadits Umar di dalam shohihain “innamal a’maalu bin niyaat...dst”, diriwayatkan oleh satu orang rowi yaitu Yahya bin Sa’id al-anshoriy, dari Muhammad bin Ibrohim at taimiy, dari ‘Alqomah, dari ‘Umar bin Khotthob rodhiallahu ‘anhu.

Dan tidak ada jalur lain yang shohih selain jalur ini sebagaimana yang diterangkan oleh ‘Ali bin al madiniy dan yang lainnya. Lalu dari Yahya bin Sa’id ini dikatakan bahwa ada sekitar 200 rowi yang meriwayatkan hadits tsb dari beliau, bahkan ada yang mengatakan sampai 700 rowi.

Adapun jika ditinjau dari sisi syuhroh bagi orang, maka dibagi menjadi 3 bagian;
1) Masyhur di kalangan ahli hadits dan selain mereka, seperti hadits di dalam shohihain dan selainnya :
المسلم من سلم المسلمون من لسانه و يده

2) Masyhur hanya dikalangan ahli hadits saja, seperti hadits Anas rodhiallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi waallam mengerjakan qunut selama sebulan setelah ruku’ mendo’akan kebinasaan untuk Ro’iy dan Dzakwan.

3) Masyhur dikalangan awam, meskipun sanadnya hanya satu, bahkan ada yang tidak memiliki sanad seperti hadits : حب الوطن من الإيمان

(6) Apakah yang dimaksud dengan hadits ‘Aziz itu? dan bagaimana contohnya?
Jawab :
Hadits ‘Aziz adalah hadits yang diriwayatkan dari dua jalur saja, tidak diriwayatkan kurang dari 2 rowi dari 1 orang rowi.
Misalnya adalah hadits yang diriwayat oleh Syeikhon (Bukhori dan Muslim) dari hadits Anas, dan Imam Bukhoriy dari hadits Abu Huroiroh, bahwasanya Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لايؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين

Hadits ini diriwayatkan dari Anas oleh Qotadah dan ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib. lalu diriwayatkan dari Qotadah Syu’bah dan Sa’id, dan yang meriwayatkan dari ‘Abdul ‘Aziz Isma’il bin ‘Ulaiyah dan ‘Abdul Warits dan ia meriwayatkan dari setiap jamaah.

(7) Apakah hadits ‘Aziz itu juga termasuk hadits Masyhur ?
Jawab :
Iya, contohnya :

نحن الآخرون السابقون يوم القيامة

Hadits ini terhitung sebagai hadits ‘Aziz dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, diriwayatkan oleh Hudzaifah dan Abu Huroiroh. Disisi lain hadits ini menjadi Masyhur jika diriwayatkan dari Abu Huroiroh dimana ada 7 orang rowi yang meriwayatkan hadits tsb dari beliau rodhiallahu ‘anhu.

Wallahu A’lam
Semoga bermanfaat.
Bersambung insya Allah..
____________

MED, 13/03/1436 H.

0 comments:

Post a Comment