Kenapa Harus Wahhabi (bag.2)
Kenapa yang membiarkan jenggotnya menjulur, celana gantung
diatas mata kaki disebut wahhabi?
Yang mengatakan tauhid dibagi tiga dituding wahabi, dikatain
trinitas lagi...(yang ngatain otaknya sudah buntu oleh kebenciannya pada wahabi
kali ya..)
Orang yang jidadnya hitam pun kena radar wahhabi...aneh!
Bahkan orang yang kuliah disaudi pun dicap wahhabi?
(ciri-ciri wahabi secara umum menurut orang yang benci wahabi, memusuhi wahabi, mencaci maki, menghina wahabi)
Kenapa gk sekalian TKI yang bekerja di saudi juga disebut wahabi?
Kenapa bukan Muhammadi (Ibnu ‘Abdillah-shallallahu ‘alaihi wasallam)??? ya Muhammadi alias pengikut Nabi Muhammad. tanya kenapa?
Bukankah Beliau-shallallahu ‘alaihi wasallam- selama 13 tahun berada di makkah mendakwahkan Tauhid?
atau kenapa tidak disebut ‘Iisiy (pengikut Nabi Isa) atau Nuuhiy (pengikut Nabi Nuh) atau pengikut Rosul-Rosul yang lain- sholatullahi wasalaamuhu ‘alaihim-. tanya, kenapa harus wahabi?
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Bahkan orang yang kuliah disaudi pun dicap wahhabi?
(ciri-ciri wahabi secara umum menurut orang yang benci wahabi, memusuhi wahabi, mencaci maki, menghina wahabi)
Kenapa gk sekalian TKI yang bekerja di saudi juga disebut wahabi?
Kenapa bukan Muhammadi (Ibnu ‘Abdillah-shallallahu ‘alaihi wasallam)??? ya Muhammadi alias pengikut Nabi Muhammad. tanya kenapa?
Bukankah Beliau-shallallahu ‘alaihi wasallam- selama 13 tahun berada di makkah mendakwahkan Tauhid?
atau kenapa tidak disebut ‘Iisiy (pengikut Nabi Isa) atau Nuuhiy (pengikut Nabi Nuh) atau pengikut Rosul-Rosul yang lain- sholatullahi wasalaamuhu ‘alaihim-. tanya, kenapa harus wahabi?
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Rabb yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al Anbiya’: 25).
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut.” (QS. An Nahl : 36).
Kenapa orang yang memelihara jenggot tidak disebut Mahammadi? bukankah Nabi kita yang mulia memelihara jenggot dan menyuruh umatnya (laki-laki) untuk membiarkan jenggot???
Tidak pernahkah mereka yang mengaku mencintai Nabi membaca siroh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam-???
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (Lihat Mukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah, Muhammad Nashirudin Al Albani, hal. 13)
Tidak pernahkah mereka mendengar perintah Nabi???
1. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no.600)
2. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 602)
3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ
“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.” (HR. Muslim no. 601)
4. Dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
جُزُّوا الشَّوَارِبَ وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ
“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 603)
5. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ ، وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Bukhari no. 5893)
6. Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ ، وَفِّرُوا اللِّحَى ، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ
“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)
Ulama besar Syafi’iyyah, Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, ”Kesimpulannya ada lima riwayat yang menggunakan lafazh,
أَعْفُوا وَأَوْفُوا وَأَرْخُوا وَأَرْجُوا وَوَفِّرُوا
Semua lafazh tersebut bermakna membiarkan jenggot tersebut sebagaimana adanya.” (Lihat Al-Minhaaj Syarh Shohih Muslim karya An Nawawi 1/169)
Di samping hadits-hadits yang menggunakan kata perintah di atas, memelihara jenggot juga merupakan sunnah fithroh. Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ
“Ada sepuluh macam fitroh, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung, pent.), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim no. 604)
Bersambung insyaa Allaah, wallahuta'ala A’lam...
____________________
Kota Nabi 22/03/1435 H
Tweet

0 comments:
Post a Comment