Serpihan Cinta yang Hilang...bag.1 [sepenggal biografi khoolu al-mu'miniin (pamannya kaum muslimin) yang teraniaya oleh syiah qobbahahumullah]

, by Unknown


الحمد لله رب العالمين, وصلى الله و سلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد, وعلى آله وصحبه أجمعين, أما بعد

Alhamdulillah setelah beberapa hari terakhir absen dalam kancah per-status-an, dikarenakan beberapa hal termasuk dialong kami dengan syi'i yang sekaligus menjadi sebab lahirnya status ini. Kini diberikan kesempatan kembali untuk menarikan jari jemari dengan harapan menelurkan manfaat untuk kawan-kawan sekalian -barokallahufiikum-.

Kali ini saya akan sedikit menulis riwayat hidup dari salah satu sahabat mulia yang sangat dibenci oleh orang-orang syiah, ((beliau adalah pamannya kaum muslimin, penulis wahyu Robbil'aalamiin Mu'awiyah bin Abi Sufyan rodhiallahu'anhu)), dengan berbagai alasan dengan satu tujuan yaitu memerangi, menghancurkan agama islam, yaaa...menghancurkan agama islam dari dalam dengan menjatuhkan kedudukan para sahabat! kenapa bisa

dikatakan demikian? tak lain dan tak bukan disebabkan keutamaan mereka yang luar biasa, menjadi teman manusia paling mulia (Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam), slalu setia bersama disaat suka maupun duka, terutama sekali disaat berperang, memperjuangkan agama islam, mereka-rodhiallahu'anhum-rela mempertaruhkan jiwa, raga, harta, dan keluarga mereka sendiri demi tertancapnya kalimat laa ilaaha illallah dimuka bumi ini, sekiranya tidak ada mereka (tentunya setelah Allah) niscaya kita akan selama-lamanya berada dalam kegelapan masa-masa jahiliyah, yang mana pada saat itu kaum muslimin selalu ditindas, disiksa, dan dibunuh, ini yang menjadi alasan PERTAMA.

Alasan yang KEDUA; dikarenakan mereka -para sahabat- merupakan wasilah, perantara diantara kita-kaum muslimin- dan ajaran agama islam yang telah dibawa oleh baginda Rosul Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, tanpa mereka bagaimana mungkin hadits-hadits Nabi yang mulia sampai kepada kita??? bagaimana mungkin al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi bisa sampai kepada kita??? kalaulah bukan mereka-rodiallahu'anhum- tentu saja kaum muslimin buta akan ajarannya, mendekam dalam kegelapan, terjerembab dalam kesesatan karena tak tahu petunjuk dari Al-Qur'an dan sunnah Rosulillah shallallhu 'alaihi wasallam.

Adapun alasan yang KETIGA, dikarenakan mereka-para sahabat rodhiallahu'anhum- adalah sebaik-baik generasi yang pernah ada dimuka bumi ini setelah para Nabi dan Rosul, Allah Ta'ala berfirman :


كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر

''kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, menyeru kepada kebaikan dan mencegah yang mungkar...''

perihal ayat ini sahabat Ibnu 'Abbas mengatakan :
هم الذين هاجروا من مكة إلى المدينة

''mereka adalah orang-orang (para sahabat) yang berhijrah dari makkah ke madinah''

Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

''sebaik-baik generasi adalah generasiku (para sahabat) lalu generasi setelah mereka (tabi'in) kemudian generasi selanjutnya (tabi'u at-taabi'i)''

dan alasan yang KEEMPAT; dikarenakan Allah telah meridhoi mereka semua, dan menyediakan syurga untuk mereka, Allah Ta'ala berfirman :

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ.

''dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) diantara muhajirin dan anshor, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah. Allah menyediakan bag mereka syurga-syurga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, Mereka kekal didalamnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang agung.'' (At-Taubah : 100)

dalam menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata :
يخبر تعالى عن رضاه عن السابقين من المهاجرين والأنصار والتابعين لهم بإحسان، ورضاهم بما أعد لهم من جنات النعيم، قال الشعبي: السابقون الأولون من أدرك بيعة الرضوان عام الحديبية، وقال الحسن وقتادة: هم الذين صلوا إلى القبلتين مع رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم، فقد أخبر اللّه العظيم أنه قد رضي عن السابقين الأولين من المهاجرين والأنصار، والذين اتبعوهم بإحسان، فيا ويل من أبغضهم أو سبهم أو أبغض أو سب بعضهم، ولا سيما سيد الصحابة بعد الرسول وخيرهم وأفضلهم أعني الصديق الأكبر، والخليفة الأعظم أبا بكر رضي اللّه عنه، فإن الطائفة المخذولة من الرافضة يعادون أفضل الصحابة ويبغضونهم ويسبونهم، عياذاً باللّه من ذلك، وهذا يدل على أن عقولهم معكوسة، وقلوبهم منكوسة، فأين هؤلاء من الإيمان بالقرآن إذ يسبون من رضي اللّه عنهم، وأما أهل السنة فإنهم يترضون عمن رضي اللّه عنه، ويسبون من سبه اللّه ورسوله، ويوالون من يوالي اللّه، ويعادون من يعادي اللّه، وهم متبعون لا مبتدعون، ويقتدون ولا يبتدون، وهؤلاء هم حزب اللّه المفلحون

Allah Ta'ala telah memberitahukan keridhoan-Nya bagi orang-orang terdahulu dari para muhajirin dan anshor serta orang-orang yang dengan baik mengikuti mereka. dan keridhoaan mereka (para sahabat) terhadap apa-apa yang telah dipersiapkan untuk mereka berupa syurga yang dipenuhi kenikmatan, Asy-Sya'bi berkata : ''orang-orang terdahulu, yang pertama-tama (masuk islam) adalah mereka yang ikut merasakan bai'at ridwan pada tahun hudaibiyyah.'' Al-Hasan dan Qotadah berkata : ''mereka adalah (para sahabat) yang pernah sholat dengan 2 kiblat bersama Rosulillah shallallahu'alaihi wasallam, Allah telah mengabarkan bahwasanya Dia telah ridho kepada orang2 terdahulu, yang pertama-tama dari sahabat muhajirin dan anshor, dan orang-orang yang meniti diatas jalan mereka dengan baik, aduhai celakalah bagi orang yang membenci, mencaci mereka, atau membenci dan mencaci sebagian dari mereka, terutama sayyidnya sahabat setelah Rosulullah, sebaik-baik dan yang paling utama diantara mereka, yang ku maksud adalah ash-shiddiq al-akbar, kholifah yang mulia Abu Bakar rodhiallahu'anhu, susungguhnya mereka adalah golongan terlantarkan dari rofidhoh yang menampakkan permusuhan terhadap sahabat yang paling afdhol, membenci dan mencaci mereka-seraya berlindung kepada Allah dari hal demikian-, ini menunjukkan bahwa akal dan hati mereka telah terbalik, maka dimana keimanan mereka terhadap al-qur'an ketika mereka mencaci para sahabat yang telah Allah ridhoi. Adapun ahlussunnah maka mereka meridhoi siapa saja yang Allah ridhoi, mencela siapa saja yang Allah dan Rosul-Nya cela, mengukuhkan siapa saja yang Allah kukuhkan, memusuhi siapa saja yang Allah musuhi, mereka adalah para pengikut bukan membuat hal-hal yang baru, mereka mengikuti dan tidak memulai, merekalah hizbullah yang beruntung.''

lantas bagaimana tidak dikatakan jika syiah itu merusak, menghancurkan agama islam jika ulama-ulama mereka -qobbahahumullah- mencela, mencaci-maki, bahkan mengkafirkan para sahabat dan kaum muslimin pada umumnya???

akal sehat mana yang menerima jika syiah itu bagian dari agama islam??? kalla tsumma kalla...tidak,sekali-kali tidak..! lalu tidak..!

perhatikan ucapan busuk mereka :

- Abu Ja’far berkata: “Semua manusia (kaum muslimin Ahli Sunnah wal-Jamaah) menjadi Ahli Jahiliyah (kafir/murtad setelah kewafatan Rasulullah) kecuali empat orang, Ali, Miqdad, Salman dan Abu Dzar”.[ Lihat: Tafsir as-Safi. (1/389)]

- Al-Kulaini [nama penuhnya Muhammad bin Yakub al-Kulaini. Meninggal dunia pada 328H] mensifatkan Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman telah keluar dari kalangan orang yang beriman (murtad/kafir) lantaran tidak melantik Ali sebagai khalifah setelah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam wafat. [Lihat: Usul al-Kafi. (1/488).]

- Malah al-Kulaini mengkafirkan seluruh penduduk Mekkah dan Madinah. Menurut Kulaini: “Penduduk Madinah lebih buruk dari penduduk Mekkah dan penduduk Mekkah telah kufur kepada Allah dengan terang-terang”. [Ibid. (2/409)]

- Al-Kulaini juga menetapkan dalam kitabnya al-Kafi:“Sesiapa yang tidak beriman kepada Imam Dua Belas maka dia adalah kafir walaupun dia keturunan Ali atau Fatimah”.[ Lihat: Al-Kafi. (1/372-374)]

- Al-Majlisi seorang ulama besar Syiah menegaskan: “Bahwa mereka (Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman) adalah pencuri yang khianat dan murtad, keluar dari agama, semoga Allah melaknat mereka dan semua orang yang mengikut mereka dalam kejahatan mereka, sama ada orang dahulu atau orang-orang kemudian”.[ Lihat: بحار الانوار. (4/385). Muhammad Baqir al-Majlisi]

- Budak Ali bin Husin berkata: “Saya pernah bertanya kepada Ali bin Husin tentang Abu Bakar dan ‘Umar. Maka dia menjawab: Keduanya kafir dan sesiapa yang mencintainya juga kafir”. [ Ibid. (2/216)]

- Abu Basir (ulama Syiah) menegaskan: “Sesungguhnya penduduk Mekkah telah kufur kepada Allah secara terang-terang dan penduduk Madinah lebih buruk dari penduduk Mekkah, lebih buruk tujuh puluh kali dari penduduk Mekkah”.[ Ibid. (2/410)]
__________________________________
madinah, 15/02/1435 H
bersambung in syaa Allah...

0 comments:

Post a Comment