Faidah Haditsiyah dari Risalah Abu Daud untuk Penduduk Mekah

, by Unknown


(Syarh Ikhtishor 'Ulumi Al-Hadits bag.4)

63. Risalah ini merupakan surat 'ilmiyah khusus dari Imam Abi Daud untuk penduduk Makkah yang ingin mengetahui lebih jauh tentang manhaj dari kitab Sunan yang beliau susun.

64. Bermaterikan kaidah-kaidah haditsiyah yang tidak ada tandingannya pada saat itu. termasuk risalah Imam Syafi'i yang ditulis oleh 'Abdurrohman bin Mahdi yang isinya lebih condong mengajak kaum muslimin untuk berpegang teguh terhadap sunnah dengan al-Qur'an, juga  menyinggung masalah khobar Ahad jika shohih tsabit dari Nabi maka wajib hukumnya untuk diamalkan. Beliau-Imam Syafi'i- juga menyebutkan sebagian kaidah pokok dalam ilmu mustholah, namun tidak sedetail Imam Abi Daud didalam risalahnya untuk ahli Makkah.

65. Di dalam Sunannya, Imam Abu Daud lebih fokus untuk meriwayatkan hadits-hadis yang shohih didalam tiap-tiap bab. Yang mana setengah dari hadits-hadits yang ada disunan terdapat di dalam shohihain.

66. Jika makhroj atau sumber haditsnya terdapat perbedaan (dan kedua-duanya shohih), yang pertama tsiqoh, dan yang kedua diriwayatkan oleh rowi aqdam yaitu dari kalangan Syeikhnya maka beliau lebih mendahulukan rowi yang kedua karena sanad 'aliy. Hadits seperti ini hanya berjumlah 10 hadits.

67. Dari sekian banyak hadits shohih yang terdapat didalam satu bab, beliau hanya memilih satu atau dua hadits saja, tidak menyebutkan semuanya.

68. Jika Imam Abu Daud mengulangi satu hadits di dalam dua atau tiga bab dengan satu hadits yang sama maka hadits tersebut harus mempunyai tambahan faidah ilmiyah. tambahan lafadz ini mengandung masalah fiqh yang baru.

69. Jika dihadapkan dengan hadits yang panjang, beliau meringkasnya guna menjelaskan letak pembahasan fiqh yang berkaitan  dengan bab, sebab jika disebutkan keseluruhan haditsnya maka orang yang membacanya mungkin tidak akan faham apa yang diinginkan oleh Imam Abi Daud.

70. Sebelum masa Imam Syafi'i, para ulama (seperti Syu'bah, Malik, Sufyan Ats Tsauri, Ibnu Mubarok dll) berhujjah dengan hadits mursal (yang dimaksud dengan hujjah disini adalah jika didalam bab tidak ada hadits selain hadits mursal tersebut). dan yang seperti ini banyak sekali ditemukan di kitab-kitab ulama mutaqoddomin sebelum Imam Syafi'i-rohmatullahi liljamii'-

78. Perbedaan antara shohih dan hujjah, seperti perkataan sahabat, jika tidak ada hadits yang shohih dari Nabi maka perkataan sahabat tersebut dikatakan hujjah, dan kita tidak mengatakan bahwa ia hadits shohih. Begitu juga dengan marosil, kita katakan tidak semuanya shohih.

79. Abu Daud didalam kitabnya seakan-akan beliau tidak mendapatkan hadits yang musnadah (bersambung sanadnya) sehingga beliau berhujjah dengan hadits mursal (hadits yang dinisbatkan oleh tabi'i kepada Nabi tanpa menyebutkan sahabat). dan beliau mengakui dan menyadari bahwa mursal tidak sekuat musnad.

80. Yang harus difahami adalah bahwa mursal tidak dikatakan hadits shohih, sedangkan perkataan yang mengatakan mursal adalah hujjah atau bukan hujjah maka ini beda lagi.

81. Imam Abu Daud mengklaim bahwa di dalam kitab sunannya tidak ada rowi matruk, dan ini diperselisihkan ulama.

82. Mungkin yang yang diinginkan Abu Daud ketika mencantumkan hadits munkar didalam sunannya adalah untuk menjelaskan letak kemungkarannya, bukan untuk untuk dijadikan dalil.

83. Abu Daud di dalam risalahnya juga membandingkan sunannya dengan kitab kitab ulama pendahulunya, dan mengatakan bahwa sunannya lebif afdhol, sebab kitab-kitab terdahulu terdapat hadits-hadits maqtu' dan mursal.

84. Apakah semua hadits-hadits dari Nabi shallallhu'alahi wasallam disebutkan abu daud semuanya? Allahu'alam, akan tetapi masih banyak hadits-hadits Nabi di luar Sunannya. meskipun Abu Daud terkenal dengan rihlahnya didalam mencari hadits, tapi kita katakan bahwa beliau tidak menemui semua ulama hadits yang ada dizamannya.

85. Imam Abu Daud juga mengatakan bahwa selain hadits yang ada di sunannya maka haditsnya tidak shohih. akan tetapi kenyataannya adalah bahwa banyak sekali hadits shohih yg ada selain disunannya. pengakuan ini disebabkan kesungguhan beliau untuk mengumpulkan seluruh hadits, maka anggapan atau klaim ini kita katakan bahwa hadits-hadits Sunannya shohih secara umum.

86. Manhaj isqiqshoo' (menguji, menyelidiki derajat hadits) beliau terapkan untuk mengumpulkan hadits-hadits yang shohih atau yang mendekati shohih yaitu hasan.

87. Sebelum Imam Abu Daud ada ulama hadits yang berusaha mengumpulkan hadits-hadits Nabi, sebagian dari mereka ada yang mencapai 800, 900 hadits. Sedangkan Abu yusuf mampu mengumpulkan sebanyak 1200 hadits. Seakan-akan beliau ingin mengatakan bahwa Dialah yang pertama kali mengumpulkan hadits-hadits dalam jumlah yang banyak.

88. lafadz yang digunakan Abu Daud adalah Maa sakattu 'anhu fahuwa sholih, Beliau tidak mengatakan Maa sakattu 'anhu fahuwa hasan sebagaimana yang dikatakan ibnu sholah. Jadi kalimat hasan ini Ibnu Sholah ungkapkan secara makna.

89. Di dalam sunannya Beliau hanya menyebutkan hadits-hadits yang dinisbatkan kepada Nabi.tidak menyebutkan istikhroj (makna hadits) sebagaimana yang banyak terdapat di kitab-kitab fiqh, yaitu menyebutkan hadits tapi tak ada di dalam kutub hadits.
sehingga ada ulama mukhorroj seperti Zaila'i-rohimahullah sering mengatakan laa ashla lahu (tidak ada asalnya) aslinya adalah mustakhroj dari hadits akan tetapi bukan termasuk hadits. ciri-ciri mustakhroj adalah qod jaa_a 'anin nabi (قد جاء عن النبي) qod rowa 'anin nabi (قد روى عن النبي) dan ungkapan-ungkapan yang lain.

90. Imam Abu Daud juga mengklaim, jika seseorang yang mempunyai Al-quran dan kitab Sunannya maka dia tidak butuh dengan ilmu lain. dan ini juga diperselisihkan ulama.

91. Bobot dan kualitas kitab sunan ini hanya dapat dirasakan oleh orang yang mampu mentadabburi Sunannya. Dan perkara ini tidak diragukan lagi sebab beliau mengarang atau menyusun Sunan tersebut dalam tempo 20 tahun, lantas bagaimana dengan orang yang ingin memahami kandungan Sunan hanya dengan mempelajarinya sebulan atau dua bulan, ini tidak masuk akal?!

92. Ushul hadits yang ada di Sunannya terdapat di dalam kitab-kitab ulama sebelumnya seperti Asy-Syafi'i, Malik, Al-Awza'i, Ats Tsauri dan yang lain. Dan tidak semua hadits yang ada di Sunan adalah hadits baru yang beliau dapatkan sendiri dari hasil rihlahnya.

93. Beliau menghindari meriwayatkan hadits ghorib (dan ini juga termasuk kelebihan Sunan Abi Daud), dan mencantumkan hadits masyhur yang menjadi ushul didalam kitab-kitab ulama sebelumnya. mengapa beliau tidak berhujjah dengan hadits ghorib, sebab didalammnya terdapat hadits dhoif, munkar, maudhu' dll. Sehingga dikatakan bahwa kebanyakan hadits ghorib itu dhoif, sebagaimana yang disebutkan oleh Tirmidzi. Kenapa dhoif, sebab rowi ini telah tafarrud didalam periwayatan hadits dari syeikh yang masyhur, yang mempunyai murid yang banyak, lantas kenapa rowi tersebut bisa tafarrud atau dengan istilah lain kenapa rowi tersebut riwayatnya berbeda dengan murid yang lain. Seperti Zuhri misalya (termasuk rowi yang banyak meriwayatkan hadits) mempunyai murid yg banyak, lalu ada satu murid yg menyendiri (tafarrud) dalam meriwayatkan hadits, umpanya ia berkata : "dari zuhri, dari Anas, dari Rosulillah shallallahu'alaihi wasallam. sedangkan murid Zuhri yang lain tidak menyebutkan hadits ini. maka hadits seperti ini diragukan keshohihannya. mungkin saja Zuhri menyebutkan perkataan orang sholih, atau sahabat, lalu rowi tadi menisbatkan perkataan tersebut kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam. 

94. Tafarrud tsiqoh tidak perlu diperbincangkan akan tetapi yang dipermasalahkan ialah tafarrud shoduq dan kebawah. Jika tafarrud tsiqoh maka langsung diterima dengan syarat tidak menyelisihi riwayat lain. sedangkan tafarrud shoduq jika tidak ada nakaroh, dan tidak menyelisihi rowi lain maka yang shohih bahwa riwayatnya diterima. Adapun dibawah shoduq seperti mastur,majhul, dhoif, muttaham, maka ini tidak diterima. seperti tafarrud Malik, Ats Tsauri. Ibnu Mubarok apakah tafarrudnya ditolak? kita katakan tidak ditolak akan tetapi tafarrud mereka diterima.

95. Yang dimaksud dengan unsyuth kama tansyuthu al-dhoolah, artinya cari, cari, cari, jika kalian mendengar hadits, cari siapa yang meriwayatkannya, jika yang meriwayatkan banyak rowi maka ambillah. Namun jika hanya satu orang rowi, maka tinggalkanlah. Atau telitilah, apakah hadits tersebut mempunyai sanad yang lain, jika tidak dapat sudahlah tinggalkan saja.

96. Seorang Mudallis jika telah jelas bahwa Ia tidak mendengar hadits dari syeikhnya maka tidak ada khilaf untuk menolak haditsnya, seperti Hasan Al Bashri yang meriwayatkan hadits dari Abu Huroiroh, ketika beliau ditanya, apakah anda pernah mendengar hadits dari Abu Huroiroh? Ia menjawab : “tidak, aku tidak pernah mendengarnya, akan tetapi beliau pernah ke Bashroh dan meriwayatkan hadits di salah satu mesjid dan dihadiri oleh penduduk Bashroh, lalu aku meriwayatkan haditsnya.” dan yang seperti ini disebut dengan ta'wil. Sedangkan yang menjadi perselisihan adalah mudallis yang mendengar hadits yang ia riwayatkan.

Harits al-A'war meskipun dia mendengar hadits dari syeikhnya tetap ditolak, sebab ia adalah rowi yang muttaham.

97. Imam Abu Daud tidak menyebutkan semua illah yang ada didalam haditsnya, karena dapat menyebabkan kaum muslimin yang masih awam ragu terhadap hadits-hadits Sunannya. Terutama jika 'illahnya khofif atau ringan maka beliau tidak menyebutkannya.

98. Sunannya ini terdiri dari 18 juz. juz 1 berisi hadits-hadits mursal. dan tidak semua mursal dhoif, sebab jika diriwayatkan dari jalur lain secara bersambung sanadnya maka boleh jadi shohih. Hadits yang ada di dalam Sunan berjumlah 4800 hadits, dan jika dibandingkan dengan ulama sebelumnya maka dikatakan bahwa jumlah haditsnya sangat banyak. Ditambah dengan 600 hadits mursal.

Abu yusuf didalam mengumpulkan hadits-hadits, mengambil hadits yang bermacam-macam, tidak hanya hadits yang shohih dan ini yang dikritik oleh 'Abbdurrozzaq-rohimahumullah-, lantas bagaimana dengan Abu Daud yang mngumpulkan 4000an hadits musnadah (yang bersambung sanadnya), maka tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan salah satu keutamaan Sunan Adu Daud.

99. Hadits yang ada di dalam Sunan Abi Daud yang ada saat ini kurang lebih berjumlah 5200 hadits. jika dikumpulkan 4400 hadits musnadah dan ditambahan marosil yang berjumlah 400, maka ada 200 hadits yang menjadi perselisihan, mungkin 200 hadits lainnya terdapat pada riwayat Abu Daasah. sedangkan yang sampai kekita adalah riwayat Lu'lui yang jumlahnya lebih sedikit.

100. Mudallis jika meriwayatkan dari rowi-rowi yang dhoif maka haditsnya tidak diterima, seperti Ibnu Juraij, sedangkan jika meriwayatkan dari rowi yang tsiqot maka ‘an’anahnya diterima.
____________
Madinah Mabawiyah, 17/04/1435 H.
ket. faidah ini kami ambil dari dars syarh kitab ma'rifatu 'uluumi al-hadits, karya Imam Ibnu Katsir, oleh Syeikh Muhammad Dhiyaau Ar-Rohman al-a'dzomiy-hafidzohullah. Pengajar Mesjid Nabawi, pernah menjabat sebagai 'amid kuliyah hadits UIM.




0 comments:

Post a Comment