NIKAH MUDA..SIAPA TAKUT..(Plus Trik Meraih Restu Orang tua)
Jika membahas tema yang satu ini, rasanya jari jemari ini akan terus berlenggak lenggok diatas keyboard, melukiskan betapa anggunnya kisah kasih dari dua sejoli yang bergandeng tangan memburu keridhoan Allah Ta'ala semata.
Rasanya bibir ini akan terus berdendang riang, menceritakan betapa indahnya dunia pernikahan.
Na'am..kecendrungan untuk memiliki pasangan adalah seutas fitroh yang telah Allah gariskan;
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (QS. Ar-Ruum: 21)
Rosulullah shallallahu 'laihi wasallam bersabda :
حبب إلي من الدنيا النساء والطيب، وجعلت قرة عيني في الصلاة
"Aku dikaruniai rasa cinta dari dunia; wanita dan wangi-wangian dan dijadikan sholat sebagai penyejuk mataku."
Bisa dikatakan jika pernikahan adalah untaian judul sebuah buku, niscaya ia akan mencapai penjualan terlaris 'best seller' sepanjang sejarah. Bagaimana tidak? ia adalah bahan yang selalu hangat untuk diperbincangkan oleh pemuda dan pemudi. Disitu ada perkumpulan, maka tak lepas dari celoteh pernikahan;
"gimana cui akhwat yang ente nadzor kemaren, sip gk..???"
"ehh..antum kapan lagi ne mau nyusul ana kepelaminan?"
"wiuh..masbro masbro, rugi antum klo gk cepet2 khitbah tu fulanah, bisa-bisa disabet orang duluan.."
"akhbro..punya adik cewek gk..kenalin donk ke ana..siapa tau ana bisa jadi adik ipar antum.."
"calon antum orang mana akhi..? kapan walimahnya..?"
Daaan seabrek obrolan-obrolan yang menjadi pernak pernik pernikahan lainnya.
Tentu saja setiap individu memiliki visi dan misi yang berbeda; ada diantara mereka yang bercita-cita menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang terlebih dahulu, ada yang jika sudah mapan punya ini punya itu baru mau menikah, ada yang baru mikirin nikah jika sudah tamat kuliah, dan ada pula yang bertekat bulat untuk memangkas masa mudanya dengan menikah alias nikah diusia muda.
Yang ingin saya bahas kali ini adalah nikah muda. Tidak jarang anak muda yang ingin segera mengakhiri masa lajangnya dengan menikah, ntah itu karena terpacu untuk menyempurnakan separo agamanya, atau karena ditempat ia kuliah godaan syahwatnya sudah akut 'stadium empat', dimana paha-paha wanita lebih murah dari paha ayam goreng, dan alasan-alasan lainnya.
Namun, dalam perjalanannya tidak sedikit dari mereka yang terhalang oleh SIM [surat izin menikah] dari orang tua dengan berbagai alasan klasik; mau dikasih makan apa anak orang lah, duit aja masih minta lah, kencing aja belum lurus lah [alasan yang satu ini buat saya panasaran, perasaan udah nikah kalau BAK ko' gk lurus-lurus ya..aneh], masih bau kunyitlah eh salah kencur maksudnya, masih sekolah lah, dan lah lah yang lainnya. sehingga sering kali anak muda yang jiwa nekatnya kelas berat tidak segan-segannya mengajak anak gadis orang untuk kawin lari, ada yang memilih untuk pacaran terlebih dahulu sampai SIMnya keluar [wal'iyadzubillah] dan lain sebagainya.
Akan tetapi sepenuhnya kita sebagai anak didalam posisi tertentu dituntut untuk berlapang dada menghadapi tantangan semacam ini, dan tidak serta merta kita menyalahkan orang tua, sebab bagaimana pun alasan mereka masuk akal juga dan ini merupakan salah satu bentuk kekhawatiran mereka terhadap anak-anaknya. Tentu saja mereka lebih berpengalaman, betapa sulitnya membangun rumah tangga terutama didalam menafkahi kebutuhan anak istri.
Disisi lain terkadang ada sebagian pasangan muda mudi yang sudah terjerat oleh cinta buta, lalu suatu ketika mereka sadar bahwa perbuatan mereka salah dan merasa berdosa, maka ada baiknya perkara tersebut segera ditindak lanjuti, imma putus imma menikah.
atau kondisi lainnya yang membuat kita menggebu-gebu untuk menikah dan harus menikah, namun SIM tak kunjung keluar, maka dalam hal ini ada beberapa trik yang pernah saya coba dan alhamdulillah berhasil.
1) Utarakan baik-baik keinginan kita untuk menikah, pilih waktu yang tepat untuk mengobrolkan masalah ini; rayu, pujuk, ambil hati orang tua.
2) Bermusyawarahlah, fahamkan orang tua bahwa kita tidak mau pacaran dan ingin langsung menikah. Bila perlu keluarkan dalil haramnya pacaran, dan dianjurkannya menikah [tentunya dengan nada yang lemah gemulai], sebutkan juga tujuan kita untuk menikah muda, misalnya menjaga kemaluan, pandangan dan kehormatan, atau ingatkan orang tua kita akan dampak buruk dari pacaran seperti hamil duluan, de el el.
3) Buktikan kepada orang tua jika kita mampu untuk menafkahi anak istri kita, salah satunya dengan cara berbisnis kecil-kecilan. Dahulu saya pernah berjualan dikampung halaman sandal yang saya kulak dari jawa barat, jualan minyak wangi, kopiah, herbal, baju koko, dan lain sebagainya.
4) Selalu berdo'a agar Allah melembutkan hati kedua orang tua kita yang bersikukuh tidak memberikan izin untuk menikah. Dan mintalah kesabaran serta kekuatan untuk tetap menjaga pandangan.
In sya Allah kesungguhan yang tampak dari ikhtiar dan do'a kita akan berujung pada keberhasilan. Sebelum saya akhiri ada baiknya ungkapan ini direnungkan;
"Orang yang menikah diusia dini sejatinya ia telah merasakan masa-masa muda itu sendiri, sedangkan orang yang menikah di usianya yang tak lagi muda tidak pernah merasakan indahnya pernikahan diusia dini."
"Kematangan seseorang dalam memimpin rumah tangga, sesungguhnya tak terpaut pada usia.."
Selamat mencoba, semoga kita semua diberikan kemudahan. Aamiin...
Kota Nabi-shallallahu'alahi wa sallam- 08-05-1435 H.
Tweet

0 comments:
Post a Comment