Beginilah Seharusnya Seorang Ibu
Menjadi seorang ibu bagi wanita merupakan sebuah cita-cita
tersendiri yang sangat ia impikan.
Hal tersebut akan tampak dari keceriaan, senyum manis yang tersimpul halus di raut wajahnya disaat 'menerima pengumuman' bahwa Ia sedang kedatangan tamu istimewa berupa cabang bayi yang ada di dalam rahimnya.
Bermula dari sinilah tarbiyatu al-awlad atau pendidikan anak itu ditanamkan oleh calon ibu. Ketaqwaan seorang wanita merupakan parameter utama untuk menempa dan mencetak anak-anak yang sholeh[ah], sebab ia akan benar-benar menjaga semua aktivitasnya mulai dari ibadah dan yang tidak kalah penting adalah nutrisi yang dikonsumsinya harus bersumber dari harta yang halal dan terhindar dari syubhat (peran seorang ayah sebagai 'pemburu' ma'isyah).
((Catt. sebenarnya anak yang sholeh[ah] itu akan terlahir -bidznillah- dari rahim seorang wanita yang sejak remajanya Ia habiskan dengan ketaatan kepada Robbul 'aalamiin, sebagaimana kisah masyhur seorang wanita yang memiliki khouf dan selalu merasa diawasi oleh Allah Jalla Jalaaluhu yang membuatnya enggan untuk mencampur susu dengar air, yang kemudian menjadi menantu Amirul Mu'minin 'Umar bin Al-Khottob rodhiallahu'anhu. Dan selanjutnya dari keturunan wanita mulia inilah lahir Kholifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz.))
Pada catatan ringan kali ini, kami hanya ingin menyinggung salah satu rahasia, bagaimana seharusnya seorang ibu mendidik anaknya agar menjadi sholeh[ah] yang kelak dapat menjadi pelita yang menerangi gelapnya alam kubur, dan menjadi 'tiket' masuk syurga untuk kedua orang tuanya in sya Allah.
Rahasianya [yang sebenarnya bukanlah sebuah rahasia lagi] adalah do'a dari seorang Ibu.
"masa' sih..??" celetuk sebagian ibu-ibu yang setengah percaya.
Oke..kami akan beberkan buktinya (lagi-lagi) dari orang tua Imam Bukhori rohimahullah, (sebelumnya telah kami bahas bagaimana kehati-hatian ayah beliau di dalam hal nafkah, lihat status FB kami dengan judul Anda Seorang Ayah..??).
Tahukah anda jika Imamnya para ahli hadits ini memiliki seorang ibu yang getol mendo'akannya..dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mentarbiyah Imam Bukhoriy..? Sehingga beliau dijuluki amirul mu'minin fii al-hadits.
Na'am..Ibunda Imam Bukhoriy ini adalah seorang ahli ibadah 'shohibatu al-karomaat' yang memiliki karomah karena ketaatannya kepada Allah Ta'la, sehinnga beliau dianugerahi keberuntungan dan keistimewaan dari do'a-do'a yang dipanjatkan.
Dahulu, dimasa kecilnya Imam Bukhoriy sempat kehilangan penglihatan (buta) yang tidak dapat disembuhkan oleh thobib manapun. Pada suatu malam, sang ibu bermimpi melihat Nabi Ibrohim 'alaihis salam dan berkata kepadanya : "Sesungguhnya Allah Tabaaroka wa ta'ala telah mengembalikan penglihatan anak-mu disebabkan banyaknya do'a dan tangisan-mu."
Dan ternyata memang benar, pada pagi harinya ibunda Imam bukhoriy mendapatkannya sudah dalam keadaan bisa melihat kembali.
Selanjutnya, ketika Ayahnda beliau meninggal dunia, Ibunya lah yang mendidik beliau dan kemudian menitipkan Imam Bukhori kepada seorang 'Alim hingga berumur 10 tahun, dan disaat berumur 16 tahun beliau bersama dengan ibu dan saudaranya pergi ke Mekah untuk menunaikan ibdah untuk yang pertama kalinya sekaligus untuk menimba ilmu hadits.[lihat : سيرة الإمام البخاري للشيخ عبد السلام المباركفوري hal.61-62]
Walhasil..dari do'a dan kesholehan Ibunyalah -bi fadhlillah- beliau berhasil mengumpulkan hadits-hadits shohih dan menjadikannya ashohhul kitaab (kitab hadits yang paling shohih) setelah al-Qur'an. Berkata seorang ulama tentangnya :
لا أعلم أني رأيت مثله كأنه لم يخلق إلا للحديث
"Aku tidak pernah melihat (orang lain) sepertinya,
seakan-akan tidak diciptakan kecuali untuk (berkhidmat) terhadap hadits."
PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
1) Jika anda seorang ibu yang menginginkan kebaikan si buah hati, maka gunakanlah senjata terpendam anda yang mungkin selama ini terlupakan, BERDOALAH....
Rosulullah shallallahu'alahi wasallam bersabda :
ثلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).
2) Jika anda adalah single parent yang mungkin tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama atau disiplin ilmu tertentu, maka pondokkanlah anak anda di ma'had yang dapat mendidiknya menjadi anak yang sholeh/ah.
Semoga bermanfaat..
____________________________
Madinah Nabawiyah, 03-06-1435 H
Tweet

0 comments:
Post a Comment