Trik Meredam Problematika Rumah Tangga Ala Nabi صلى الله عليه و سلم Part.1

, by Unknown

Setiap pasangan suami istri pastinya memiliki impian dan cita-cita untuk membangun rumah tangga yang sejahtera, penuh cinta, kasih sayang, dirahmati dan diberkahi oleh Allah Ta’ala. Namun dalam perjalannya seringkali mereka dihadapkan dengan problema yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan sederhana, namum karena satu dan lain hal masalah tersebut berujung pada pertengkaran yang berlarut-larut dan tidak jarang sampai berakhir pada perceraian.

Beranjak dari keprihatinan dalam mengamati perkara inilah, kami memberanikan diri untuk menawarkan solusi yang sudah terbukti berhasil dapat meredam pertikaian yang terjadi diantara suami istri. Dan tulisan kecil ini kami adopsi dari kitab الأساليب النبوية في معالجة المشكلات الزوجية  karya Syeikh Dr.’Abdus Sami’ Al-Aniis hafidzohullah.

Rosulullah sebagai manusia terbaik yang pernah ada dikolong langit ini diutus oleh Allah Ta'ala sebagai contoh, suri tauladan dari segala aspek kehidupan, baik itu dalam ibadah, mu'amalah dan lain sebagainya. Termasuk dalam urusan rumah tangga.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab:21).

Rumah tangga ideal ternyata bukanlah rumah tangga yang terlepas dari masalah, bukan pula yang terbebas dari pertikaian, namun rumah tangga ideal dan yang menjadi idaman adalah rumah tangga yang mampu memoles masalah menjadi sakinah, rumah tangga yang pandai menyikapi perbedaan pendapat dan bijak dalam bertindak.

Salah satu diantara trik yang dilakukan oleh Nabi صلى الله عليه و سلم dalam meredam permasalahan rumah tangga yang terjadi adalah dengan أسلوب الابتسامة و الدعابة yaitu cukup dengan menarik bibir kesamping kanan dan kiri (tersenyum), dan dengan cara menghangatkan suasana dengan bercanda ria.

Rosulullah صلى الله عليه و سلم faham betul bahwa dalam posisi tertentu seorang suami dituntut untuk lihai mengendalikan amarah ketika dihadapkan dengan egoisme seorang istri. Sehingga dalam banyak kesempatan beliau صلى الله عليه و سلم hanya tersenyum simpul atau bercanda untuk menghapus cemberut yang menempel diwajah istri-istri beliau صلى الله عليه و سلم. Dan berapa banyak permasalahan rumah tangga yang terselesaikan oleh senyum tulus seorang suami yang mungkin saja secara kasat mata sulit untuk diselesaikan.

Di dalam sunnah muthohharoh, banyak sekali contoh dari baginda Rosul Muhammad صلى الله عليه و سلم contohnya adalah sebagaimana diriwayatkan oleh 'Aisyah رضي الله عنها, beliau berkata kepada Nabi صلى الله عليه و سلم :

"Wahai Rosulullah, bagaimana pendapatmu seandainya engkau singgah disebuah lembah dan disana terdapat pepohonan (atau rerumputan) yang sudah dimakan, lalu engkau menemukan rerumputan lain yang belum dimakan, kira-kira dimana engkau akan mengembalakan untamu..?"

Rosulullah صلى الله عليه و سلم menjawab : "Di tempat yang belum dijamah/dimakan."

Diriwayat Abu Nu'aim terdapat tambahan : Beliau ('Aisyah) berkata : "Maka itulah aku."

Artinya bahwa Rosulullah صلى الله عليه و سلم tidak menikahi seorang gadis kecuali 'Aisyah رضي الله عنها. [diriwayatkan oleh Imam Bukhori 5077]

Di dalam riwayat lain dikatakan :

Ia ('Aisyah) berkata : "Suatu hari Rosulullah صلى الله عليه و سلم mendatangiku, maka aku bertanya : "kemana saja anda seharian ini?"

Beliau صلى الله عليه و سلم menjawab : "Ya humairoo'..tadi aku bersama Ummu Salamah."

Lalu aku berkata : "Puaskah anda bersama Ummi Salamah?"

Ia berkata : "Maka beliaupun tersenyum."

kemudian aku bertanya lagi : "wahai Rosulullah, bukankah anda telah mengabarkan kepadaku jika seandainya anda singgah di padang rumput yang salah satunya belum dimakan rumputnya dan yang lain sudah dimakan, disebelah mana anda akan mengembala?"

Beliau صلى الله عليه و سلم menjawab : "(di padang rumput) yang belum dimakan."

Aku berkata : "Dan aku bukanlah seperti istri-istrimu yang lain, setiap wanita yang menjadi istri-istrimu sebelumnya pernah bersama lelaki lain (suaminya), kecuali aku."

Ia berkata : "maka Rosulullah صلى الله عليه و سلم seketika tersenyum."
[At-Thobaqoh Al-Kubro, Ibnu Sa'ad 8/55]

Pertanyaan yang diajukan seperti Ummil Mu'minin 'Aisyah adalah pertanyaan wajar, masih berada dalam koridor yang diboleh syariat, sebagai bagian dari perhatian dan kecemburuan seorang istri kepada suaminya.

Akan tetapi terkadang seorang suami yang tidak bijak merasa bahwa pertanyaan seperti itu adalah bagian dari urusan pribadinya yang tidak ada kaitannya dengan orang lain termasuk istrinya, sehingga si suami merasa tersinggung dan akan mendebat istrinya lantas si istri pun tidak mau mengalah dan mendebat suaminya yang menyebabkan percikan api tersebut menjadi semakin berkobar dan membuat masalah semakin rumit dan sulituntuk diselesaikan.

Oleh sebab itu, bagi seorang suami hendaknya bersikap bijak, tenang, dan bersabar ketika dihadapkan dengan kondisi seperti ini, sebab sebagai ibu rumah tangga para istri tentunya merasa lelah mengurus semua yang berhubungan dengan rumah tangga sehingga diperlukan perhatian khusus agar keharmonisan suami istri tetap terjaga.

wallahua'lam...
________________
Madinah Nabawiyah,11-06-1435 H

0 comments:

Post a Comment