WAHAI PARA SUAMI.. "BERSOLEK"-LAH..!!

, by Unknown

Sebagian orang menganggap bahwa bersolek, berhias, berpenampilan rapi, adalah tuntutan bagi seorang istri untuk suaminya. Namun apakah anggapan sepenuhnya benar..? atau apakah seorang suami juga dituntut untuk menghias diri di hadapan sang istri..?

Ingin tahu..?!
atau tempe..?! (bukan mental tempe lho ya...^___^)

Keyakinan bahwa hanya istri yang diperintahkan untuk berhias di hadapan suaminya adalah keliru, mengapa..?! sebab ternyata seorang suami pun diperintahkan untuk berpenampilan rapi di hadapan istrinya.

Lho ko'..?!
Masa' iya sih..?!
Bukannya yang biasa berdandan itu wanita, bukan laki-laki..?!

Thoyyib..akan saya buktikan jika kita sebagai suami juga dituntut untuk 'berdandan' atau 'bersolek' sebagaimana seorang istri, dalam artian berpenampilan rapi, menghias dan menjaga kebersihan diri sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda Rosul Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Perhatikanlah bagaimana ajaran Islam menekankan kebersihan seorang muslim dengan berwudhu misalnya, mandi sebelum sholat jum'at, berpakaian yang rapi, memakai minyak wangi, dan lain sebagainya.

Rosulullah shallallahu'alahi wasallam bersabda :

حبب الي من دنياكم النساء والطيب وجعلت قرة عيني في الصلاة

"Aku diberikan rasa cinta dari urusan dunia kalian; wanita (istri), minyak wangi, dan dijadikan sholat sebagai penyejuk mataku."

Ketika menafsirkan ayat وعاشروهن بالمعروف Imam Ibnu Katsir rohimahullah berkata :

"Berkatalah yang baik terhadap mereka (para istri), begitu pula dengan perbuatan dan penampilan kalian semampunya, sebagaimana kalian menyukai hal tersebut darinya, maka lakukanlah seperti apa yang telah mereka lakukan (untuk kalian)."

Selain itu Rosulullah shallallahu'alaihi wasallam juga tidak menyukai bau yang tidak sedap untuk dicium, sebagaimana kisah beliau bersama salah seorang istrinya ketika meminum madu. Ibunda kaum muslimin 'Aisyah rodhiallahu'anha pernah ditanya perihal apa yang dilakukan oleh Nabi ketika memasuki rumahnya, maka beliau rodhiallahu'anha mengatakan bahwa Rosulullah shallallahu'alahi wasallam bersiwak sebelum bertemu dengan para istrinya. Beliau shallallahu'alaihi wasallam juga menggunakan minyak untuk rambut dan jenggotnya.

Artinya apa..?!

Artinya bahwa beliau shallallahu'alahi wasallam melakukan itu semua untuk menyenangkan para istrinya, membuat hati istri tenang, nyaman berada di dekapan suami yang bagus penampilannya, rapi, wangi, dan seterusnya.

Kholifah kaum muslimin Umar bin Khottob rodhiallahu'anhu pernah berkata :

تصنعوا لنسائكم، وإنهن حببن منكم ما تحبونه منهن

"Berbuatlah untuk istri-istri kalian, sesungguhnya mereka menyukai dari kalian apa-apa yang kalian sukai dari mereka."


Sahabat mulia Ibnu 'Abbas rodhiallahu'anhuma juga pernah mengatakan :

أحب أن أتزين لزوجتي كما أحب أن تتزين لي

"Sesungguhnya aku senang berhias untuk istriku, sebagaimana aku suka ia berhias untukku."

Dahulu, sebagian salafus sholeh menggunakan pakaian yang sangat bagus dan berkata :

إن لي نساء وجواري فأزين نفسي كي لا ينظرن لغيري

"Sesungguhnya aku mempunyai istri dan budak, maka akupun menghias diri agar mereka tidak melihat kepada selain diriku."

Mengomentari perkataan Ibnu 'Abbas rodhiallahu'anhuma diatas, Imam Qurthubi rohimahullah berkata bahwa sebagian ulama mengatakan :

"Adapun berhias bagi laki-laki maka bermacam-macam tergantung dengan kondisi mereka, mungkin saja sesuai pada waktu tertentu, tapi tidak cocok pada waktu lain. Atau perhiasan yang sesuai untuk suami yang sudah tua, namun tidak cocok untuk suami yang masih muda."


Adapun siwak, minyak wangi, membersihkan badan dari kotoran, menyisir rambut, memotong kuku adalah perkara yang sesuai bagi segala kondisi suami. begitu juga dengan cincin perak, perhiasan yang diperbolehkan bagi laki-laki, dan lain sebagainya.

Selain dituntut untuk menyesuaikan kondisi dan waktu, para suami juga diperintahkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam menghias diri, Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

يا بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين

"Wahai anak keturunan Adam, gunakanlah pakaian yang bagus pada setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan, sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS.Al-A'rof : 31)

Sekian, semoga ada manfaatnya, wa shallallahu 'ala nabiina muhammad wa 'ala aalihi wa shohbihi ajma'in.
_______________
Madinah Nabawiyah, 28/07/1435 H

0 comments:

Post a Comment