OBAT LUPA
Bagi seorang penuntut ilmu syar’i, hafalan yang kuat adalah
perkara yang sangat urgen. Akan tetapi sering kali kita merasa kesulitan dalam
menghafal, entah itu menghafal al-Qur’an, al-Hadits, pelajaran dan lain
sebagainya. Atau ada pula tipe orang yang sangat mudah menghafal, namun cepat
lupa dengan apa yang telah dihafalkannya. Nah, sebenarnya apa yang menjadi faktor
seseorang sulit untuk menghafal..?! atau apa penyebab seseorang dengan mudah
kehilangan hafalan..?! dan bagaimana solusinya..?!
Berikut ini akan kami paparkan beberapa resep salafus
sholeh di dalam menghafal setiap ilmu yang mereka dapatkan, baik dari
mendengarkan pelajaran dari para guru mereka, atau membaca kitab-kitab karangan ulama-ulama sebelum mereka.
Karena rasa takjub dengan kekuatan hafalan Waki’ bin Jarroh,
menghafal apa yang tak dihafal oleh yang lainnya, tidak mencatat apa yang
dicatat temannya tapi langsung menghafal apa yang didengarnya,
‘Ali bin Khosyrom
bertanya kepadanya tentang kiat kiat menjaga hafalan.
Mendengar permintaan saudaranya, Waki’ bertanya kembali :
“Jika aku kabari, maukah engkau mengamalkannya..?!”
‘Ali menjawab :
“iya, insyaAllah..!”
Maka Waki' pun memberikan resepnya dalam menjaga hafalannya
:
ترك المعاصي, فو الله ما رأيت أنفع
للحفظ من ترك المعاصي
“Meninggalkan
maksiat, demi Allah..!! aku tidak melihat sesuatu yang lebih bermanfaat dari
pada meninggalkan maksiat.” [1]
Imam Asy Syafi’iy rohimahullah juga pernah mengadu kepada gurunya Waki’
bin Jarroh rohimahullah tentang gangguan yang dialaminya ketika
menghafal, kemudian beliau memberikan saran kepada imam Syafi’iy untuk
meninggalkan maksiat, beliau juga memberitahukan bahwasanya ilmu itu laksana
cahaya, sedangkan cahaya Allah itu tidak akan masuk ke dalam hati orang yang
bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
شَكَوْتُ إلَى وَكِيعٍ سُوءَ
حِفْظِي
فَأرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ المعَاصى
وَأخْبَرَنِي بأَنَّ العِلْمَ
نُورٌ
ونورُ الله لا يهدى لعاصي
“Saya pernah mengeluhkan buruknya hafalanku kepada Waki’
Beliau
menyarankan aku untuk meninggalkan maksiat
Beliau
mengatakan: Sesungguhnya ilmu adalah nur (cahaya)
Sementara
cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.” [2]
Sebagian
ulama mengatakan bahwa ada beberapa makanan tertentu yang dapat membantu menguatkan
hafalan seperti madu, zabib (kismis), dan Lubban.
Imam
Az-Zuhri rohimahullah mengatakan:
عليك بالعسل فإنه جيد للحفظ
“Minumlah
madu, karena itu baik untuk hafalan.”
Beliau
juga mengatakan,
من أحب أن يحفظ الحديث فليأكل الزبيب
“Siapa
yang ingin hafalannya kuat, hendaknya dia makan zabib (kismis).” [3]
Ibrahim
mengatakan :
عليكم باللبان فإنّه يشجع القلب ويذهب
النسيان
“Makanlah
lubban, karena ini bisa menyemangati hati dan menghilangkan lupa.” [4]
Lubban
(Frankincense) adalah ambar (resin) yang dihasilkan dari pembekuan getah pohon
kundur atau pohon lubban. Benda ini juga sering digunakan untuk dupa dan
kemenyan, karena jika dibakar bisa menghasilkan bau harum.[5]
Sekian,
semoga ada manfaat.
____________
footnote :
[1] Siyar A'lam An nubalaa' 6/834
[2] Diwan Imam Syafi'iy 72
[3] Al-Jami’ Al-Khatib 2/394
[4] Al-Jami’ 2/397
[5] http://ar.wikipedia.org/wiki/ لبان
Disusun
kembali di Madinah pada tanggal 1 Muharrom 1436 H.
Tweet
0 comments:
Post a Comment