Madrasah Kehidupan (1-10)

, by Unknown


Pengalaman pahit yang pernah dilalui dulu,
yang sedang dirasakan sekarang,
Dan yang akan dihadapi nanti,
Semuanya adalah pelajaran hidup yang sangat berharga, tanpanya kita tidak dikatakan hidup.
Musibah mengajari kita untuk tabah,
Kesedihan mengajari kita bahwa dunia bukan tempat untuk bahagia,
Susah mengajari kita bagaimana proses agar bisa senang,
Miskin mengajari kita untuk terus berusaha,
Sakit mengajari kita untuk bersabar,
Kalah mengajari kita perjuangan untuk menang,
Dan galau karena belum menemukan jodoh, mengajari kita bahwa pernikahan adalah satu ikatan yang sakral, dan membangun rumah tangga itu tidak semudah yang dibayangkan
Camkan ini baik-baik anak muda..!!

_________
MED, 12|01|1436 H.

Layaknya rezeki, musibah yang sedang kita hadapi demi Allah tidak pernah tertukar dengan musibah orang lain.
Sering kali diri menganggap bahwa musibah yang ada di hadapan kita adalah musibah paling menyedihkan, paling menyakitkan dari pada musibah orang lain.
Padahal tidak demikian kenyataannya, sebab betapa banyak orang yang kita temukan sehari- hari ternyata ditimpa oleh musibah yang lebih berat, lebih pedih dari yang kita rasakan.
Bedanya,
Musibah yang menggerogoti kebahagian mereka tidak sampai memangkas husnu dzon (berbaik sangka) terhadap Allah Ta'ala.
Bedanya,
Mereka yakin bahwa seberat apapun musibah yang menimpa tidak lebih dari kemampuan mereka untuk menyelasaikannya,
Bedanya,
Mereka lebih bersabar dari kita,
Bedanya,
Mereka bisa bersyukur, karena musibah dapat menghapus dosa.
Sehingga,
Senyum mereka masih dapat mengembang seakan akan tidak ada yang terjadi pada mereka.

__________
MED, 13|01|1436 H

Bila musibah semakin berat melanda, semakin perih terasa,
Maka saya ucapkan :
"tahniah, selamat buat anda.."
Sebab,
anda telah berada di penghujung penderitaan, dan sekejap lagi musibah itu akan sirna seketika,
percayalah...!!!

____________
14|01|1436 H.

Tidak semua orang bisa khusyu' dalam munajatnya,
Meneteskan air mata dalam do'anya,
Merasa bahwa dirinya benar benar hina di hadapan Robb alam semesta,
Sangat butuh pertolongan Allah Yang Maha Kuasa,
Kecuali,
Setelah ia diuji dengan musibah,
Disaat cobaan datang silih berganti dari berbagai arah,
Ketika rasa sakit semakin parah,
Maka,
Bersyukurlah,
Bersyukur anda masih bisa khusyu' dalam ibadah,
Meneteskan air mata dalam keadaan susah,
Bangun malam untuk qiyamul lail meskipun payah,
Dengan demikian,
Niscaya anda akan mendapatkan pahala sabar dan syukur sekaligus,
Peryacalah..!!!

__________
14|01|1436 H.

"Setiap kali aku mendapatkan kesulitan hidup, apapun itu,
Saat itu pula aku mengingat dosa dosa yang pernah kulakukan,
Sehingga tak ada ruang di dalam pikiranku untuk berburuk sangka kepada-Nya."
Allah Ta'ala berfirman :

ما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم و يعفو عن كثير
_____________
MED, 16|01|1436 H.



Begitu pekanya para salafus sholeh terhadap pengaruh maksiat yang pernah dilakukan, sampai sampai sebagian dari mereka ada yang mengatakan :

إني أجد أثر ذنبي في دابتي و امرأتي

"Sungguh aku mendapati pengaruh dosa (yg pernah ku lakukan) pada kendaraan dan istriku."

Lantas bagaimana dengan kita? Sudah berapa banyak maksiat yang telah kita lakukan?
Betapa banyak dosa yang kita dapatkan?
Lalu, pantaskah kita berburuk sangka kepada Allah Ta'ala..?!
Semoga Allah Al Ghoffar mengampuni dosa-dosa dan memudahkan semua urusan kita,aamiin...
_____________
MED, 17|01|1436 H.

Kebahagiaan yang Tertunda


Alkisah, Suatu hari seorang wanita datang menemui salah seorang ulama,
"Apakah Tuhan anda dzolim atau adil?" Tanya wanita itu dengan raut muka memerah.
"Sesungguhnya Allah mengharamkan kedzoliman pada Diri Nya, dan menjadikannya suatu yang haram bagi manusia, maka janganlah berbuat dzolim," Jawab sang 'alim dengan tegas.
"Lantas ada apa gerangan yang menyebabkanmu bertanya seperti itu?" Ulama tadi balik bertanya.
"Aku seorang janda, memiliki 3 orang anak perempuan, selama ini aku menjadi tulang punggung keluarga, menafkahi mereka dari hasil menenun. Kemaren, ketika hasil tenunan kupintal dalam sehelai kain berwarna merah, disaat aku ingin pergi ke pasar untuk menjualnya agar hasilnya bisa untuk menafkahi anak anakku, tiba tiba ada seekor burung yang menyerangku lalu membawa pergi kain dan hasil tenunanku. Maka akupun bersedih karena tidak memiliki apa-apa lagi yang bisa kuberikan untuk anak anakku." Ujar wanita tersebut.
Ketika mereka larut dalam obrolan, seketika terdengar bunyi ketukan pintu dan meminta izin untuk masuk ke dalam rumah, ternyata di balik pintu ada 10 orang pedagang yang ditangan setiap orang dari mereka membawa 100 dinar. lalu mereka berkata :
"Wahai syeikh, tolong berikan harta kami ini kepada orang orang yang pantas untuk menerimanya..!"
"Ada apa dengan kalian?" Tanya sang alim heran.
"Begini ya syeikh, suatu ketika kami sedang berada di atas kapal, ditengah pelayaran, kapal kami terombang ambing dihantam oleh badai dan menyebabkan kapal kami bocor, tiba tiba ada seekor burung yang menjatuhkan sehelai kain berwarna merah yang di dalamnya ada pintalan benang, lalu pintalan tersebut kami tambalkan dan betapa bahagianya kami setelah selamat dari maut dikarenakan burung yang membawa pintalan/tenunan tsb, dan kami bernadzar akan menginfakkan sebagian harta yang kami miliki, dan sekarang harta itu ada di hadapan anda, berikanlah kepada orang yang engkau kehendaki," Panjang lebar mereka menjelaskan kejadian luar biasa yang dialami.
Sambil memandang wanita tadi, sang alim berkata :
"Tuhan ingin memperdagangkan tenunanmu di daratan dan lautan, apakah Dia dzolim?"
Kemudian sang alim memberikan 1000 dinar kepada wanita itu dan menyuruhnya segera pulang untuk menafkahi anak anaknya.
Allahu Akbar...!!
Ketahuilah saudaraku, sesungguhnya pada setiap musibah yang Allah Ta'ala berikan, terdapat hikmah yang sangat luar biasa dan sering kali diluar perkiraan manusia.
Lihatlah musibah yang menimpa Nabi Yusuf 'alaihissalam, kesabaran dan keridhoan atas semua yang menimpa beliau; terpisah dari kasih sayang orang tua, sempat difitnah dan dipenjara, namun pada akhirnya beliau menjadi seorang penguasa mesir.
Lantas...
Masihkan anda bersedih dengan musibah yang melanda?
Yakinlah bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan..!!

Kisah di atas kami nukil dari halaman resmi (FP) syeikh Salim Al Hilaliy hafidzohullah, dan dialih bahasakan secara makna.

________
Med, 18|01|1436 H

"Yakinlah jika 1 kesulitan dari ujian dan cobaan hidup yang anda hadapi, bersamanya ada 2 kemudahan, ada 2 jalan keluar yang sedang menunggu anda di ujung cobaan,
Bersabarlah dalam meniti,
Jangan sampai anda terjatuh dalam kubang buruk sangka terhadap ketetapan Allah Yang Maha Adil."
فإن مع العسر يسرا * إن مع العسر يسرا

"Maka sungguh! bersama kesulitan ada kemudahan,
Sungguh! bersama kesulitan ada kemudahan."

_____________
Med, 19|01|1436 H.

"Tidak ada jaminan orang yang belum berkeluarga terlepas dan terbebas dari ujian dan cobaan, begitu pula sebaliknya.
Selama ia masih menghirup udara dunia, selama itu pula masalah akan terus mengejar dan membuntutinya,
Tugas kita hanya 2; bersyukur disaat senang dan bersabar disaat susah.
Dan Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun telah mengungkapkan rasa takjubnya kepada orang yang bisa bersyukur dan bersabar, sebab ini adalah sebaik baik perkara orang beriman..!!
Percayalah..!!"

عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير ، وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن ؛ إن أصابته سرّاء شكر ؛ فكان خيراً له ، وإن أصابته ضرّاء صبر ؛ فكان خيراً له . رواه مسلم

______________
Med, 22|01|1436 H.

Jika anda mensyukuri 3 nikmat ini, niscaya harga kebutuhan pangan, BBM, dan lainnya yang naik LEWAAAAT...

Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barang siapa diantara kalian yang mendapati pagi harinya dalam keadaan AMAN diri (dan sanak keluarganya), SEHAT kondisi fisiknya, memiliki MAKANAN pada hari itu, maka seakan-akan telah diberikan kepadanya dunia dengan segala isinya.”

((Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi "Sunan" no. 2346, dan Imam Bukhori "Adab Mufrod" no.300, Syeikh Al-Albani menghukumi hadits tsb sebagai hadits Hasan "Silsilah Shohihah" no.2318))
_________
MED, 25 Muharrom 1436 H.

Disusun Kembali pada tanggal 27 Muharrom 1436 H
Hedi Kurniad bin Helmi bin Su’ud

0 comments:

Post a Comment