Dasar Wahabi..!! Mereka Memang Tidak Tahu Toleransi..!!
Berikut ini, akan kami paparkan, pengalaman seorang teman
yang dituturkan pada saya melalui WA perihal ketidak toleransian orang-orang
saudi, dengan wahabi mereka dijuluki. Selamat menyimak..
“Waktu kami sedang berada di Masjid Ar-Rahmah atau dahulu
dikenal dengan Masjid Fatimah atau populer di kalangan kaum muslimin Indonesia
dengan Masjid Terapung, Jedah, Saudi Arabia. Setelah menikmati pantai Laut
Merah dengan matahari tenggelamnya, kami menunaikan shalat magrib berjamaah.
Karena kami musafir, maka setelah menyelesaikan shalat kamipun beranjak untuk menjama’ shalat isya. Majulah seorang bapak (dari Indonesia juga) untuk menjadi imam, namun kami dipanggil oleh beberapa warga Saudi untuk ikut berjamaah, kamipun mendekat.
Namun terjadi sedikit keributan kecil, sebab bapak-bapak
Saudi hendak shalat magrib dengan imam salah seorang dari mereka dan telah
maju. Sementara bapak-bapak Indonesia menolak untuk bermakmum kepadanya karena
akan shalat isya.
Salah seorang bapak Saudi dengan pelan menjelaskan bahwa
itu tidak masalah sambil menerangkan tata-caranya.
Akan tetapi bapak-bapak Indonesia tetap menolak, akhirnya
bapak Saudi yg tadinya hendak jadi imam (dari penampilannya, tampak seperti
orang berilmu) pun tersenyum dan berkata,
“Jika demikian silahkan bapak jadi imam dan shalat isya
dan biar kami yang mengikuti.”
Akhirnya keributan kecil pun reda dan shalat berjamaah berjalan
lancar. Alhamdulillah.”
Allaahu Akbar..!!
Begitulah kiranya “ketidak toleransian” (dengan tanda
petik) orang-orang saudi, wahhabi katanya, Seringkali mereka dicap sebagai kaum
yang semena-mena. Sekelumit kisah di atas adalah salah satu bukti bahwa tuduhan
orang-orang yang benci pada semua yang berbau saudi, tuduhan hoby dan senang
memecah belah ummat tidak serta merta benar adanya.
Lihatlah..!! Camkan secara seksama..!! Bagaimana mereka
lebih mementingkan persatuan dari pada perpecahan dan keributan. Orang saudi
yang sudah siap diposisi imam rela mundur dan mempersilakan orang indonesia
untuk menggantikan posisinya. Sekali lagi, ini mereka lakukan demi persatuan
jamaah kaum muslimin.
Kejadian serupa juga pernah saya alami, masih di masjid
yang sama, masjid terapung. Akan tetapi kisah saya pribadi ini akan menampakkan
siapa sebenarnya yang senang memecah belah ummat. Begini kisahnya,
“Seperti biasanya, jamaah umroh yang hendak kembali ke
tanah air melalui bandara Jeddah, Saudi Arabia, mereka akan menyempatkan diri
untuk singgah di masjid terapung. Saat itu, kami tiba sebelum sholat dzhuhur,
maka setelah waktu sholat tiba kami dan para jamaah asal Indonesia lainnya
menunaikan sholat dzuhur secara berjamaah. Namun sangat miris melihatnya,
ternyata setelah selesai sholat di belakang kami ada jamaah lain asal Indonesia
yang membuat jamaah baru sebelum sholat usai. Tak hanya itu, belum selesai
mereka sholat, datang lagi jamaah asal Indonesia ingin membuat jamaah baru,
akan tetapi Alhamdulillah dapat dicegah oleh orang Saudi dan menyuruh mereka
untuk menunggu jamaah tadi selesai. Namun di posisi lain di dalam masjid, ada
lagi jamaah lain asal Indonesia yang tidak sabar untuk menunggu dan segera
menunaikan sholat, akhirnya dalam satu masjid ada beberapa jamaah yang sholat
sendiri-sendiri, Allahul Musta’an..”
Maka sebenarnya yang suka memecah belah jamaah itu siapa,
pak..?! yang hoby memecah belah ummat siapa, kiai..?! anda atau orang-orang
wahhabi..?!
Maka, silakan direnungkan..!!
Semoga ke depan tidak ada istilah-istilah wahabian yang menyudutkan orang-orang
yang istiqomah menerapkan syariat Islam.
________
MED, 29|03|1436 H.
________
MED, 29|03|1436 H.
Tweet
0 comments:
Post a Comment